Ketika Kecanduan Mahjong Bukan Salah?

Saya tidak menulis tentang mahjong—saya bertahan darinya. H1: Saya masuk ke aplikasi seperti orang asing di kuil neon—menganggap ‘genteng berturutan’ hanyalah angka. Tapi setelah 37 sesi, saya sadar: ini bukan judi. Ini ekonomi perhatian yang menyamar sebagai tradisi. H2: Anggaran sebagai perisai, bukan saran—Aturan saya? Belanja \(800–\)1000 per minggu, bukan karena miskin—tapi karena dopaminmu dikenai pajak oleh setiap ‘multiplier bonus’. Permainan tak peduli jika menang. Ia peduli seberapa lama kau menatap layar. H3: Rituel Naga Emas—Antarmuka ‘Naga Emas Mahjong’ dirancang bukan untuk bersenang—tapi untuk aliran. Setiap ‘triger ganda berbatas waktu’ adalah dorongan perilaku yang dibungkus nostalgia budaya. Kau kira sedang memainkan budaya—kau dimainkan oleh algoritma yang mengingat nafas terakhirmu.